Penyesalan Ketika Pacaran semasa SMA

12. Tapi, Terlalu Mendengarkan Kata Orang Tua Juga Bisa Jadi Penyesalan

Kekangan orang tua juga bisa membuatmu tidak berkembang via blog.163.com

Kamu punya orang tua over-protektif yang melarangmu macam-macam. Nginep di rumah teman gak boleh, mau coba ikut band gak dikasih ijin, boro-boro diijinin pacaran– bahkan cuma mau ikut studi tour keluar kota aja dilarang.

Alhasil kamu jadi anak rumahan yang tidak punya pengalaman apa-apa. Saat dapat kesempatan kuliah di luar kota kamu jadi liar dan nakal karena ingin mencoba berbagai hal. Andai saja kamu berani sedikit memberontak dan bilang apa yang kamu mau ke orang tuamu. Barangkali sekarang rasa ingin tahu khas remaja itu sudah tuntas dan tidak menghancurkan hidupmu.


13. Menahan Diri, Tidak Jadi Remaja Seutuhnya

Terlalu jaga image untuk menunjukkan jati dirimu sesungguhnya via nisaretno.blogspot.com

Banyak orang baru merasakan benar-benarhidupsaat umurnya sudah 20-an akhir. Dia seakan baru menemukan keseruan masa remajanya di usia dewasa. Kebanyakan dari mereka adalah dia yang menahan diri saat remaja. Endapan pembebasan diri itu akhirnya meluap di ujung masa muda.

Padahal masa remaja adalah saatnya kamu bisa menjajal berbagai hal tanpa dibebani dakwaan macam-macam. Kamu bisa mencoba ikut tawuran, iseng ikutan klub pecinta alam, mencoba ikut tim baris berbaris sekolah, sampai menjajal semua gaya berpakaian aneh.

Orang-orang akan memahami keabsurdanmu, hanya dengan alasan kamu masih di usia remaja yang sedang mencari jati diri. Berbeda saat kamu sudah dewasa dan ingin mencoba hal-hal yang tidak lazim, orang-orang akan menganggapmu aneh dan tidak bertanggung jawab.

14. Memaksakan Diri Beli Barang-Barang Mahal Hanya Demi Gengsi

Barang mahal yang kamu beli demi gengsi via www.surfdome.com

Kemampuan finansial orang tuamu terbatas, tapi demi mendengarkanmu berhenti merengek mereka rela menyisihkan uang untuk membelitas dan sepatumahal yang banyak dipakai teman sekelasmu. Kedua orang tuamu hanya tidak ingin kamu tersingkir karena tidak punya barang yang bisa dibeli teman-temanmu.

Tanpa sadar masa remajamu jadi beban bagi kedua orang tuamu. Hanya demi pergaulanmu, mereka rela mengesampingkan kebutuhan pribadi dan keluarga. Sekarang kamu cuma bisa bengong aja kalau ingat hal ini.

Selepas dewasa kamu sadar bahwa pertemanan yang mensyaratkan kepemilikan materi bukanlah pertemanan yang sebenarnya.

15. Pacaran Sama Orang yang Nggak Banget Cuma Karena Gak Mau Jomblo

Bertahan pacaran cuma karena gak mau jomblo via tokyofashion.com

Teman-temanmu udah punya pacar, setiap pulang sekolah mereka ada yang nganterin pulang. Kamu gak mau kalah dong, kamu juga harus pacaran biar gak ketinggalan gaul. Tekanan sosial bahwa anak yang gaul dan “laku”adalah mereka yang punya pacar membuatmu rela bertahan dalam hubungan yang tidak sehat.

Hanya demi pengakuan bahwa kamu ada yang naksir dan kamu cukupgauluntuk masuk ke geng populer.

Padahal pacarmu dulu itu nggak banget. Posesif, pinter juga nggak, melarangmu ini itu dan membatasimu berkembang. Kalau sekarang kamu diberi pilihan untuk menghapustrack-recordmantan, dia pasti kamu hapus deh dari hidupmu.



16. Keasyikan Main Di Game Center Sampai Lupa Waktu

Keasyikan main game sampai lupa waktu via warnet.indogamers.com

Anak 90-an mendekam digame centerbuat maincounter-strikedan Pokemon RPG. Anak 2000-an asyik main DoTA dan berbagai game onlinelain. Cowok-cowok nih yang biasanya banyak jadi penghuni setiagame center.Terkadang dibela-belain bolos sekolah biar bisa main sepuas hati.

Kebiasaan maingame onlineini tanpa disadari merusak konsentrasi dan menghancurkan manajemen waktumu. Kamu jadi kecanduan main sampai melupakan kewajibanmu yang lain. Beberapa mimpimu tidak bisa tercapai lebih cepat karena hobi yang seharusnya bisa kamu kendalikan ini.



17. Tidak Percaya Diri Untuk Mencoba Hal yang Kamu Mau

Kamu tidak percaya diri untuk mewujudkan impianmu via www.livinglakecountry.com

Kamu ingin coba ikut pertukaran pelajar, tapi kamu malu dan gak PD sama kemampuanmu. Berkali-kali ada kesempatan ke luar negeri gratis di depan mata, eh malah kamu lewatkan begitu saja. Masa remajamu dipenuhi dengan kecemasan atas kemampuan yang kamu miliki.

Akhirnya kamu tidak pernah mencoba menantang diri untuk melakukan hal-hal yang kamu mau. Sampai saat ini kamu tidak pernah tahu apakah kamu mampu untuk mendapatkan impianmu itu. Hidupmu sudah terlalu sibuk dengan rutinitas dan tanggung jawab.

Masa mencoba yang harusnya dipuaskan semasa remaja sudah lewat dan tidak bisa diputar ulang. Kamu nggak mau kan punya kehidupan yang dipenuhi rasa kecewa dan penasaran yang belum terjawab? Maka cobalah semua yang kamu inginkan selagi ada waktu.



18. Tidak Mendengar Lebih Banyak Musik, Kurang Membaca dan Cuma Nonton Film Box Office

Kamu kurang mengeksplor selera musikmu semasa remaja via ricardositumorang.wordpress.com

Masa remaja sepatutnya jadi momen kamu punya banyak waktu luang untuk mencari selera yangkamu banget. Sayangnya cuma sedikit orang yang mau menenggelamkan dirinya dalam keasyikan mencari jati diri.

Demi menuruti desakan teman-teman di sekolah kamu memilih mendengarkan lagu Top 40’s. Padahal kamu suka banget sama albumslow-rockmilik ayahmu. Tapi kalau kamu ketahuan mendengarkan itu nanti dianggap nggakcool.

Kamu lebih banyak nonton film cinta dibanding membaca novel Pram. Waktu istirahat dan jam kosong kamu manfaatkan untuk nongkrong dan bergosip, bukannya membaca novel karena takut dicap kutu bukufreak.

Selepas dewasa jangan heran kalau kamu jadi orang yang standar-standar saja. Kamu memang menghabiskan masa remajamu untuk jadi standar, kok.



19. Tidak Berani Menolak Ajakan Teman Untuk Ikut Tawuran

Tidak berani menolak ajakan tawuran via bondanskom.blogspot.com

Tawuran adalah simbol maskulinitas bagi remaja. Dia yang berani ikut tawuran diidentikkan dengan dia yang berani dan sangat laki-laki. Kalau menolak ikut tawuran itu artinya kamucemendan penakut. Karena stigma inilah banyak remaja yang mau diajak tawuran, meski tanpa sentimen pribadi.

Kalau kamu pikirkan lagi sekarang, apa sih untungnya dulu waktu sekolah ikut tawuran? Jadi gagah enggak, jadi lebih pinter juga enggak. Yang didapat malah cuma omelan dari guru dan orang tua, belum lagi kalau ada luka-luka. Ikut tawuran sebenarnya hanya menyia-nyiakan waktumu yang berharga.



20. Tidak Bisa Menolak Pacarmu yang Ingin “Macam-Macam”

Cinta jadi alasan kamu mengiyakan keinginan pacarmu via ta-masalia.blogspot.com

Masa pacaran di umur SMP dan SMA itu penuh eksplorasi. Sebagai remaja, dorongan hormon membuatmu ingin mencoba berbagai hal yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Tidak jarang karena rasa ingin tahu inilah banyak remaja kehilangan masa depannya.

Dulu kamu percaya-percaya aja bahwa kontak fisik adalah bukti cintamu pada pasangan. Akhirnya kamu memberikan persetujuan agar dia bisamengaksestubuhmu hingga ke bagian yang paling privat.

Seandainya saja saat itu kamu tahu bahwa yang dia inginkan itu bukan bukti cinta, tapi nafsu.



21. Terlalu Asyik SamaGadgetDan Internet

Terlalu larut dalam hiruk pikuk dunia maya via joshgeorgephoto.tumblr.com

Anak remaja biasanya banyak tahu karena mereka punya akses informasi via internet. Tapi belum tentu juga banyak pengalamannya.Gadgetdan internet kerap jadi distraksi handal dalam berbagai aktivitas. Kebanyakan remaja justru terlalu asyik samagadgetdihadapannya hingga melupakan kehidupannya yang nyata.

Saat dewasa kamu hanya punya gambaran tentang padang lavender di Oro-Oro Ombo, Semeru. Foto cantik tentang indahnya pemandangan di gunung tertinggi Pulau Jawa itu memang pernah kamu lihat di Instagram seorang teman.

Tapi merasakannya sendiri? Hmmm…belum pernah tuh. Kamu terlalu takut lepas dari sinyal internet yang memungkinkanmu untukup-date statussetiap saat.

22. Kamu Menyesal Tidak Berusaha Lebih Keras Untuk Jadi Dirimu Sendiri

Kenapa tidak sejak remaja kamu bisa menemukan diri sendiri? via www.dblindonesia.com

Pada akhirnya hal yang paling kamu sesali dari masa remajamu adalah betapa kamu menyia-nyiakan waktu untuk berusaha menjadi orang lain. Kamu ingin memuaskan orang-orang disekitarmu, ingin diterima di lingkaran pertemanan yang palingcool— dengan cara mengorbankan jati diri.

Ketika kamu bisa berusaha keras untuk diterima sebagai orang yang bukan dirimu, bagaimana ceritanya ya jika kamu menggunakan tenaga yang samauntuk benar-benar mencari apa yang kamu mau? Apakah hidupmu sekarang akan lebih baik dari yang sudah kamu miliki saat ini?

 Apakah kamu mengalami salah satu penyesalan diatas? Kalau iya, jangan putus asa dong. Masih ada waktu kok untuk memperbaikinya. Buat kamu yang masih remaja, gak ada salahnya berhati-hati agar tidak menyesal di kemudian hari.

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kesetiaan / Kisah / Pengalaman / Sekolah / SMA dengan judul Penyesalan Ketika Pacaran semasa SMA . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://ceritamutiaracinta.blogspot.com/2015/11/penyesalan-ketika-pacaran-semasa-sma_13.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Juragan Empang - Friday, November 13, 2015

Belum ada komentar untuk "Penyesalan Ketika Pacaran semasa SMA "

Post a Comment

Popular Posts